bagaimana daur ulang sampah dari pemulung?

Bagaimana cara daur ulang sampah dari pemulung?

Dewasa ini di Indonesia banyak terjadi bencana alam salah satunya banjir yang disebabkan oleh sampah-sampah yang dibuang pada sungai atau selokan-selokan. Ini di sebabkan karna banyaknya warga yang tidak peka terhadap alam, jangan kan untuk membuang sampah berdasarkan pengelompokannya seperti sampah organik dan anorganik, warga pun masih banyak yang membuang sampah di selokan sungai dan di kumpulkan di pinggir- pinggir jalan. Hal ini sangat merugikan tidak hanya segi keselamatan akan bencana , segi kesehatan dan kenyamanan juga terusik.

pemulung1

Gambaran manfaat dan kehidupan pemulung di lingkungan sekitar

Tetapi fenomena ini di pandang lain oleh warga yang berprofesi sebagai pemulung untuk menyambung hidupnya, di sini pemulung memiliki peranan yang sangat mencolok terhadap sampah-sampah yang di buang warga secara tidak bertanggung jawab.

Pemulung merupakan suatu profesi yang terdiri atas kegiatan mengumpulkan (mulung) barang-barang bekas baik dilakukan secara perorangan maupun berkelompok. Para Pemulung bekerja mengumpulkan barang-barang bekas dengan cara mengerumuni muatan truk sampah yang tenah di bongkar, sebagian Pemulung lainnya berputar-putar mengais barang bekas dari tumpukan-tumpukan sampah. Barang bekas yang telah berkumpul kemudian dipisah-pisahkan menurut jenisnya, sebelum akhirnya dijual kepada pedagang barang bekas atau lapak.

Lapak atau penampung adalah orang yang mempunyai modal atau dukungan modal untuk membeli beberapa jenis, atau satu jenis barang bekas dari Pemulung. Jasa lapak selain sebagai pembeli tetap adalah ia menanggung sarana transportasi untuk mengambil barang bekas dari pemukiman liar, sehingga para Pemulung tang menjadi anak buahnya tidak perlu menanggung ongkos angkutan. Para pedagang atau lapak selanjutnya menjual barang bekas ke industri atau pabrik yang menggunakan bahan baku produksinya dari barang bekas secara langsung maupun melalui pihak perantara(agen atau supplier) memilah barang sebanyak-banyaknya tentunya dengan alat bantu yang berupa:

a. Gerobak/roda dua

Alat ini sangat berfungsi sekali untuk mencari dan mengais barang yang berguna, sehingga dengan memakai gerobak/roda dua pemulung dapat mencari barang sebanyak-banyaknya.

b. Karung

Biasanya alat ini dipakai supaya lebih praktis, karena dengan memakai karung biasa masuk ke gang-gang sempit dan kebanyakan yang memakai dengan alat karung mayoritas anak-anak kecil. Kekurangan jika menggunakan alat ini (karung) hasil dari pilahannya sangat minim.

Apabila diamati di lingkungan sekitar sekolah banyak ditemukan limbah plastik maupun logam yang umumnya hanya dianggap sebagai sampah yang tidak dapat digunakan lagi. Sampah tersebut biasanya dijadikan sumber mata pencaharian para pemulung yang selanjutnya dijual ke pabrik daur ulang limbah yang dibeli dengan sistem kiloan. Hal ini menyebabkan rendahnya pendapatan yang diterima pemulung sebagai hasil dari penjualan limbah yang umumnya berbentuk plastik dan logam tersebut. Jika para pemulung dapat memanfaatkan limbah plastik dan logam tersebut serta menjualnya ke konsumen yang tepat maka nilai jualnya akan lebih tinggi.

Limbah plastik dan logam sebenarnya dapat digunakan sebagai sumber pembuatan peraga pendidikan inovatif yang murah. Permasalahan utamanya adalah belum dipahaminya bagaimana memanfaatkan dan mengoptimalkan limbah tersebut menjadi peraga pendidikan yang bernilai guna bagi dunia pendidikan khususnya yang menunjang proses pembelajaran di sekolah.

Agar pemanfaatan sampah-sampah yang tidak di pakai ini di kelola dengan benar oleh para pemulung-pemulung maka Tim Pengabdi bermaksud mengadakan  kegiatan pengabdian berupa pemanfaatan limbah plastik dan logam sebagai peraga pendidikan yang murah dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat pemulung khususnya di desa Jatisarono kabupaten Kulonprogo. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah:

  1. Memberi masukan kepada masyarakat pemulung tentang pemanfaatan limbah plastik dan logam sebagai bahan dasar pembuatan alat peraga pendidikan
  2. Memberikan informasi kepada masyarakat pemulung mengenai dampak pelatihan pembuatan alat peraga pendidikan berbahan dasar limbah plastik dan logam terhadap peningkatan pendapatan masyarakat pemulung di desa Jatisarono
  3. Mengkaji prospek pengembangan pembuatan alat peraga pendidikan di desa Jatisarono, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo terkait dengan aspek peningkatan pendapatan masyarakat pemulung untuk jangka yang lebih panjang.

Sedangkan manfaat yang diharapkan dari kegiatan ini antara lain :

  1. Hasil dari kegiatan yang akan dilakukan diharapkan dapat menjadi rintisan kegiatan pemanfaatan limbah plastik dan logam yang berdaya guna.
  2. Alat peraga yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai sumber belajar (real teaching) bagi dunia pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan berbasis eksperimen.
  3. Program yang dijalankan dapat dijadikan sebagai media penghubung antar pemulung dalam pengelolaan limbah plastik dan logam serta alat peraga yang dihasilkan sehingga dapat terbentuk atmosfir sosio kultural yang harmonis dan berkesinambungan.
  4. Memotivasi masyarakat pemulung untuk merintis wirausaha baru di bidang pembuatan alat peraga pendidikan
  5. Membuka peluang kerja bagi masyarakat pemulung sehingga memperkecil arus urbanisasi.
  6. Meningkatkan pendapatan masyarakat pemulung di daerah tersebut sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Dan sudah sadarkah kita sebenarnya pemulung adalah pahlawan bagi lingkungan hidup kita.bagaimana tidak mereka bersedia dengan siang hati mengmabil sampah-sampah kita yang dapat di daur ulang akan tetapi kebanyakan orang tidak sadar akan hal ini bahkan banyak di daerah perumahan yang memangsang tanda pemulung tidak boleh masuk!,padahal tanpa mereka sadari hal itu tidak manusiawi.padahal tanpa pemulung saya tidak akan tau bagaimana lingkungan kita mungkin kumuh penuh sampah karna tidak ada yang mengambilnya untuk di daur ulang kembali.maka dari sekarang peduli lah pada lingkungan dan pemulung karena tanpa kita sadari mereka adalah pahlawan lingkungan hidup kita semua.

Bukan kah kita di bantu dengan kehadiran mereka?mengapa kita tidak membantu  mereka sedikit saja dengan memisah kan sampah  kita agar  lebih mempermudah mereka dalam mengambil sampah yang mereka butuhkan karna sesungguh nya kita bisa menjalin simbiosis mutualisme dengan mereka kita untungkan dengan sampah kita dan  kita sendiri lingkungan kita menjadi lebih bersih.

Mereka adalah sosok yang begitu mengagumkan!karena mereka tak pernah mengenal lelah,hujan,panas,badai,siang,malam,pagi hari demi mendapatkan sampah yang dapat membuat mereka tetap hidup dan membiyai sekolah anak-anak mereka .

Ya mereka seperti itu demi memenuhi kebutuhan  mereka dan  itulah adalah desakan hidup mereka seperti yang tertuang di teori desakan  murray dan inilah isi dari teori murray  “kebutuhan manusia berdiri sendiri-sendiri ,terpisah suku  dari yang lain,yang artinya manusia merasa harus memenuhi dan bekerja keras demi untuk menyambung hidup nya karna tanpa mereka sadari mereka hanya bisa mengandalkan diri mereka sendiri tanpa ada bantuan dari pihak lain.

Dan itulah yang terjadi kepada mereka yang berusaha dengan tangan mereka sendiri untuk melajutkan kehidupan mereka walau begitu banyak rintangan dan penderitaan yang mereka alami tapi mereka tetap berusaha keras dengan sekuat tenaga mereka untuk bertahan hidup karna mereka tidak dapat memililh dan berbuat apa-apa karena ini sudah menjadi jalan  takdir mereka yang berjuang hidup dari sampah yang di hasilkan oleh masyarakat sekitar tempat mereka tinggal.